KREATIVITAS DAN IDE BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
2018
Nama Kelompok:
1.
Abdul Hakim Ghani
2.
Aula Rova
3.
Arif Bangkit P
4.
Martina Diyas
5.
Fikru Rizal
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah “Kreativitas dan Ide Bisnis” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan . Sehubungan dengan tersusunnya
makalah ini kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak selaku dosen pengampu mata kuliah
Kewirausahaan
Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan
dan kelemahan. Namun penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Jakarta, 17 September 2017
Penyusun
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Seiring perkembangan dan pesatnya
persaingan dalam berwirausaha menuntut wirausahawan untuk lebih kreatif dan
inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya dalam rangka
menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas. Memasuki
abad 21 sebagian besar “ futurist” menyebutkan bahwa perusahaan semakin
lama cenderung semakin bertambah ramping. Itu dimaksudkan agar perusahaan dapat
bekerja secara lebih efisien dan fleksibel, sehingga dapat mengikuti setiap boptimal.
Terlebih lagi pada kondisi pasar yang terpilah-pilah menurut Alfin Tofler,
pasar masal telah terpecah dan berubah menjadi pasar kecil menuntut berbagai
spesialisasi model, warna, jenis produk, ukuran dan sebagainya.
Menurut Dermawan Wibisono,
Manajemen Kinerja Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
mengemukakan bahwa tingkat persaingan perusahaan di abad 21 ini semakin ketat
sejalan dengan diberlakukannya era perdangangan bebas seperti AFTA (Asian
Free Trade Area), APEC (The Asia Pacific Economic Cooperation), NAFTA
(North America Free Trade Asia) dan ditandatanganinya berbagai macam
persetujuan bilateral maupun multibilateral yang pada intinya untuk mendukung
persaingan bebas dalam perdagangan, seperti GATT (General Agreement on 120 Tariffs
and Trade), Eropa Bersatu (European Union) dan sebagainya.
Oleh karena itu untuk
mengantisipasi era persaingan perdagangan bebas tersebut,wirausahawan harus
mempunyai ide ataupun kreatifitas dalam mengembangkan usahanya. Agar tetap
bersaing dengan wirausahawan yang lain di pasar Global.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah
Apa yang dimaksud dengan Kreativitas?
Apa yang dimaksud dengan ide/inovasi?
Apa saja hambatan-hambatan dalam berpikir kreativitas?
Apa saja yang membentuk dan mengembangkan kreativitas?
Apa saja hal yang meningkatakan inovasi?
Apa saja tahap proses-proses kreatif?
Ciri-ciri wirausaha kreatif
Peluang bisnis dan kretifitas
C. Tujuan
1.
Mengetahui apa itu kreativitas.
2.
Mengetahui apa itu inovaasi/ide.
3.
Mengetahui hambatan-hambatan dalam berpikir kreatif.
4.
Mengetahui hal yang mengembangkan kreativitas.
5.
Mengetahui hal yang meningkatkan inovasi/ide.
6.
Mengetahui tahap proses-proses kreatif
7.
Mengetahui ciri-ciri wirausaha kreatif.
8.
Mengetahui peluang bisnis dan kreatif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kreativitas Wirausaha
Kreativitas merupakan daya
menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan
ketekunan. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau
gagasan dan kemampuan berpikir kreatif.
Sementara itu dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk
mencipta daya cipta. Menurut Zimmer kretivitas adalah kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan
menemukan peluang (thinking new thing).
Santrock
(2008:366) kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu
dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu
problem. Selain itu Samsunuwiyati (2010:175) berpendapat
bahwa kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi-dimensional, sehingga
sulit didefinisikan secara operasional.
Rogers
(dalam Utami Munandar, 2009:18) mengemukakan kreativitas adalah
kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk
berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan
mengaktifkan semua kemampuan organisme.
Yatim
Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan istilah yang banyak
digunakan baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Definisi lain
menurut Moreno (dalam Yatim Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu
yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi
oranglain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang menciptakan untuk dirinya
sendiri suatu hubungan baru dengan siswa/orang lain.
Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan
ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang
menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Sedangkan
yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha
adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung
resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam
berprestasi di bidang usaha.
2. Sumber Kreativitas
Dalam konteks manajemen, peran
fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang
menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem. Aspek
penting dalam kreativitas adalah proses dan manusia. Prosesberorientasi
pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu
problem. Manusiamerupakan sumber daya yang menetukan solusi. Proses tetap
sama namun pendekatan yang digunakan dapat bervariasi misalnya, pada suatu
problem mereka mengadaptasikan suatu solusi, tetapi pada kesempatan yang
berbeda mereka menerapkan solusi inovasi.
a. Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas
mental manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive,
retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan
yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak
pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat
melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu
pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.
b. Sifat Proses kreatif
Kreativitas adalah suatu proses yang
dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu.
Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif
dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan
dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas,
mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain
proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika
mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan
proses kreatif . Ada tiga tahap dalam proses kreatif
yaitu Absortive, Retentive dan reasonin.
Proses kreatif dan inovatif hanya di
lakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu orang
yang percaya diri (yakin, optimis, dan penuh komitmen) berinisiatif (energi dan
percaya diri), memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan
kedepan), memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani
mengambil resiko dengan penuh perhitungan (karena itu suka
tantangan).
Tentang Model Analisis Diri
WirausahaTelah di kemukakan di atas bahwa wirausaha adalah inovator dalam
mengkombinasiakan sumber-sumber bahan baru, produksi yang baru akses
pasaran dan pangsa pasar yang baru. Perilaku tersebut di pengaruhi
oleh nilai-nilai kepribadian wirausaha yaitu nilai-nilai kebernian dalam
menghadapi resiko, sikap positif dan optimis keberanian mandiri dan memimpin
dan kemauan belajar dari pengalaman.
B. Inovasi Wirausaha
Inovasi
merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Druckermengatakan
inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi
wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan
sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu
yang tidak ada menjadi ada.
Proses
inovasi dimulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi
obyek. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami
dan dilihat inovator harus melihat bertanya dan mendengar orang lain dalam
mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya, mereka
melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta
memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk memenuhi harapan
nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhana dan terfokus
dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat. Inovasi
lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran.
Inovasi
terdiri menjadi 4 jenis, antara lain:
1. Penemuan
Yaitu
kreasi suatu produk, jasa atau proses baru yang sebelumnya belum pernah ada.
2. Pengembangan
Pengembangan
suatu produk ,jasa atau proses yang telah ada. Dalam konsep ini menjadi
aplikasi yang sudah ada berbeda.
3. Duplikasi
Peniruan
suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Walaupun duplikasi ini sudah
ada bukan berarti meniru namun menambah kreatif agar menjadi menarik
dan dapat memenangkan persaingan.
4. Sintesis
Perpaduan
konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini
meliputi pengambilan ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga
menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.
Cara
mengembangkan kreativitas dan inovatif
1. Mengenali
hubungan
Banyak
penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan baru
dan berbeda antara objek,proses,bahan,teknologi dan orang. Untuk membantu
kreatifitas, kita dapat melakukan cara pandang kita terhadap hubungan kita
dengan lingkungan alam sekitar. Orang yang kreatif akan memiliki hubungan
intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang
baru.
2. Mengembangkan
perspektif fungsional
Seorang
yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi
keinginannya dan membantu menyelesaikan tugasnya.
3. Gunakan
akal
Untuk
dapat melakukan kreativitas agar dapat berimajinasi maka gunakan
otak bagian kanan , sedangkan otak bagian kiri digunakan untuk bekerja. Proses
kreativitas meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap pengetahuan,
evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita ingin lebih kreatif, kita harus
melatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut.
4. Hapus
perasaan ragu-ragu
Untuk
menjadi seorang yang kreatif dalam berwirausaha maka kita harus selalu berfikir
positif agar dapat menjadi orang yang sukses.
Masalah
yang ada dalam kreatifitas dan inovatif kewirausahaan, contohnya kita seorang
penguasaha yang memiliki usaha dalam bidang kuliner. Karena usaha ini merupakan
usaha yang paling diminati dan dicari oleh banyak orang. Kita hidup
di Jawa, melihat usaha ini bejalan dengan lancar maka banyak orang yang iri
akan kesuksesannya. Maka orang meniru dengan cara membuat usaha yang sama
membuka rumah makan dengan menu yang sama, harga nya di murahkan. Seiring waktu
berjalan rumah makan ini ramai, namun pemiliknya itu bukan dari orang yang
berjiwa pembisnis, ia tidak memikirkan harga yang digunakan untuk membeli
bahan-bahan, tidak mengolah pemasukan dengan baik. Lama kelamaan pemilik RM
inii bangkrut dan semua harta bendanya habis untuk membayar utang.
Pemecahan
dari masalah ini yaitu, kalo kita ingin menjadi orang yang berwirausahawan maka
kita harus memiliki sikap yang kreatif jangan meniru orang yang sudah sukses.
Seperti contoh ciptakan hal-hal baru yang sebelumya belum ada di dunia ini,
yang menurut orang lain itu aneh, kalo kita pintar menciptakan maka hal aneh
itu akan menjadi pundi-pundi uang bagi kita. Misalnya kita membuat ide baru
yaitu masker yang terbuat dari bawang putih. Untuk meyakinkan orang agar mau
memakai produk ini maka kita harus menunjukkan hasil dari orang lain yang sudah
mencoba masker tersebut. Selain itu sertakan juga pengarahan terhadap orang
yang akan memulai usaha bisnis.
Masalah
yang kedua banyaknya orang yang mencoba bisnis ini, yaitu online shop. Bisnis
ini mempersempit pasar target.
Solusinya
yaitu lakukanlah dengan harga, apabila produk yang dijual memiliki kesamaan
dengan online shop lainnya, maka untuk menarik konsumen turunkanlah sedikit
harganya dan apabila kualitas barang itu bagus maka naikkanlah sedikit. Namun
kalau cara itu tidak berhasil lakukanlah dengan memberi sayembara “beli 2
gratis 1” itu akan menarik konsumen, apalagi para perempuan. Namun
yang lebih kreatif lagi yaitu jualan dengan cara online bukan Cuma baju,
celana, topi, tas. Melainkan jual barang lainnya atau jual makanan yang dapat
disajikan secara instan.
C. Hambatan dan Teknik Meningkatkan
Kreativitas
dalam proses kreativitas terdapat hal-hal yang menghambat
ataupun mendukung dalam diri seseorang.
1. Hambatan kreativitas
Secara rinci, hambatan-hambatan kreativitas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a)
Hambatan psikologis
Hambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas dalam
mengeksploitasi dan mengubah gagasan, mengalami halangan dalam mengekspresikan
kemampuan konseptual, dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik.
b)
Hambatan budaya
Hambatan dalam hal budaya adalah adanya keseragaman berpikir atau
“pemujaan” terhadap cara berpikir logis dan rasional. Hal ini akan menghambat
penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan perasaan.
c)
Hambatan lingkungan
Lingkungan sosial seperti sekolah, dimana guru-guru sangat khawatir
untuk mencoba gagasan baru, akan menghambat kreativitas. Lingkongan fisik
misalnya tata letak ruang kerja dapat diatur sedemikian rupa agar dapat
mendukung suasana kerja yang produktif dan kreatif.
d)
Hambatan bahasa berpikir
Kemampuan untuk memilih bahasa berpikir yang paling tepat untuk
memecahkan masalah akan dapat menghasilkan pemecahan masalah yang amat kreatif.
e)
Hambatan keterpakuan fungsional
Hambatan ini bersumber pada kebiasaan kita untuk memfungsikan
peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara
f)
Hambatan kebiasaan memandang
Kebiasaan memandang suatu benda atau alat adalah suatu penghambat
kreativitas.
Teknik meningkatkan kreativitas
Cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan masalah :
a) Perumusan
masalah secara kreatif
Adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perum usan masalah
yang sudah jelas. Dengan berpikir secara divergen dan bukan convergen dengan
melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba melihat dari sudut pandang yang
berbeda agar memperoleh kemungkinan baru.
b) Bertanya
dan bertanya
Jadi untuk membangkitkan kembali sikap bertanya adalah dengan
melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan
salah satu karena pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita bodoh.
c) Curah
gagasan
Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks oleh
kelompok yang terdiri atas dua sampai tujuh orang.
d) Orang
aneh
Maksudnya adalah memasukkan orang
lain yang tidak begitu tahu tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan
yang sedang dipecahkan masalahnya. Kehadiran orang aneh ini dapat memperluas
kreativitas, karena ia akan memberikan perspektif dari sudut pandang yang unik
atau tidak lazim.
e) Iklim
kreatif
Pedoman utamanya adalah menciptakan suasana yang kondusif. Ini
berati harus membuang semua hambatan terjadinya kreativitas, sekaligus
menciptakan lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang kondusif untuk
kreatif.
Langkah Berfikir Kreatif dalam
Kewirausahaan
1 Persiapan (Preparation)
Persiapan
menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif, dilakukan dalam bentuk formal,
pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya. Zimmerer mengemukakan tujuh
langkah untuk memperbaiki pikiran kita agar dapat berpikir kreatif yaitu :
1) Hindari sikap untuk tidak belajar. Dalam setiap
situasi selalu ada peluang untuk dapat dipelajari.
2) Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari
keahlian yang kita miliki karena bidang lain tidak menutup kemungkinan untuk
bisa dijadikan sebagai peluang inovasi.
3) Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
4) Himpun artikel-artikel yang penting.
5) Temui profesional atau asosiasi dagang dan
pelajari cara mereka memecahkan
persoalan.
6) Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang
lain.
7) Kembangkan keterampilan menyimak gagasan orang
lain.
2. Penyelidikan (Investigation)
Dalam
penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman mendalam
tentang masalah atau keputusan. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide baru
tentang suatu bidang, seseorang pertam-tama harus mempelajari masalah dan
memahami komponen-komponen dasarnya.
3. Transformasi (Transformation)
Tahap
tranformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di antara informasi
yang terkumpul. Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan perbedaan
yang ada tentang infomasi yang terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan dua tipe
berpikir, yaitu berpikir konvergen dan divergen. Berpikir konvergen adalah
kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan diantara beragam data dan
kejadian. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan melihat perbedaan antara
data dan kejadian yang beraneka ragam.
4. Penetasan (Incubation)
Penetasan
merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi yang
terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan informasi.
5. Penerangan (Illumination)
Penerangan
akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan spontan yang
menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap sebelumnya muncul
secara bersama dan menghasilkan ide-ide kreatif serta inovatif.
6. Pengujian (Verification)
Pengujian
menyangkut validasi keakuratan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat dilakukan
pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, pembangunan proyek
percobaan, pembangunan prototipe dan aktifitas lain yang dirancang untuk
membuktikan ide-ide baru yang akan diimplementasikan.
7. Implementasi (Implementation)
Implementasi
adalah transformasi ide ke dalam praktik bisnis. Zimmerer mengemukakan beberapa
kaidah atau kebiasaan kewirausahaan yaitu :
a. Create, innovate, and activate yaitu ciptakan,
temukan dan aktifkan. Wirausaha selalu memimpikan ide-ide baru dan bertanya
“apa mungkin” atau “mengapa tidak” dan menggunakan inovasinya dalam kegiatan
praktis.
b. Always be on the look out for the new
opportunities, yaitu selalu mencari peluang baru. Wirausaha harus selalu usaha
mencari peluang atau menemukan cara baru untuk menciptakan peluang.
c. Keep it simple, yaitu berpikir sederhana.
Wirausaha selalu mengharapkan umpan balik dengan mungkin dan berusaha dengan
cara yang tidak rumit.
d. Try it, fix it, do it, yaitu selalu mencoba,
memperbaiki dan melakukannya. Wirausaha berorientasi pada tindakan. Bila ada
ide, wirausaha akan segera mengerjakannya.
e. Shoot for the top, yaitu selalu mengejar yang
terbaik, terunggul, dan ingin cepat mencapai sasaran. Wirausaha tidak pernah
segan, mereka selalu bermimpi besar. Meskipun tidak selalu benar, mimpi besar
adalah sumber penting untuk inovasi dan visi.
f. Don’t be ashamed to start small, yaitu jangan
malu untuk memulai dari hal-hal yang kecil. Banyak perusahaan besar yang
berhasil karena dimulai dari usaha kecil.
g. Don’t fear failure : learn form it, yaitu
jangan takut gagal, belajarlah dari kegagalan. Wirausaha harus tahu bahwa
inovasi terbesar berasal dari kegagalan.
h. Never give up, yaitu tidak pernah menyerah atau
berhenti karena wirausaha bukan orang yang mudah menyerah.
i.
Go for it, yaitu berusaha untuk
terus mengejar apa yang diinginkan. Orang yang pantang menyerah selalu mengejar
apa yang belum dicapainya.
Dalam
menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan ekonomi global, menurut
Zimmerer (1996: 53), kreativitas tidak hanya penting untuk menciptakan
keunggulan kompetitif, akan tetapi juga sangat penting bagi kelangsungan
perusahaan .zurvive). Artinya, dalam menghadapi tantangan global, diperlukan
sumber daya manusia kreatif dan inovatif atau berjiwa kewirausahaan.
Wirausahalah yang bisa menciptakan nilai tambah dan keunggulan. Nilai tambah
tersebut diciptakan melalui kreativitas dan inovasi, atau "thinking
new thing and doing new thing or create the new and different."
D. Berikut ini
ciri-ciri wirausaha yang kreatif :
1. Pandai berfikir, seorang wirausahawan harus
pandai dalam berfikirnya. karna ia akan memikirkan sesuatu yang memunculkan ide
yang menarik bagi para pelanggannya.
2. Berani ambil resiko,seorang
wirausahawan harus berani mengambil resiko apapun yang terjadi. entah usahanya
gagal atau tidak,akan tetapi ia sudah mencoba berusaha.
3. Mempunyai jiwa kepemimpinan,seorang
wirausahawan harus mempunyai sifat sebagai pemimpin agar bisa memotivasi
orang-orang disekitarnya. seorang pemimpin lebih baik tidak diukur dari
berapa banyak pengikut atau pegawainya, tetapi kualitas orang-orang yang
mengikutinya serta berapa banyak pemimpin baru disekelilingnya.
4. Cepat dan tanggap dalam menyelesaikan masalah,jika
seorang wirausahawan terkena masalah maka sebaiknya ia memikirkan dahulu
bagaimana cara memutuskannya dan mengambil resiko dengan benar, dan jangan
terburu-buru dalam mengambil keputusan.
5. Memiliki pandangan yang positif terhadap
dirinya sendiri , seorang wirausahawan harus mempunyai sikap yang
positif terhadap dirinya sendiri supaya ia tidak memikirkan hal jelek kepada
dirinya sendiri. dan seorang wirausahawan harus mempunyai sikap percaya diri.
6. Memikirkan sesuatu yang tidak
menimbulkan kebosanan, biasanya seorang konsumen akan merasa bosan apabila
produk yang ia beli tidak ada perubahan maka dari itu seorang wirausahawan
harus berfikir keras gimana caranya agar konsumen tidak merasa bosan.
7. Selalu termotivasi oleh keadaan di
sekitarnya, seorang konsumen harus termotivasi dengan yang ada disekitarnya
karna itu akan menimbulkan dorongan kepadanya untuk melakukan usahanya agar
lebih baik lagi.
E. Pengertian peluang kewirausahaan
Peluang menurut kamus besar bahasa
Indonesia kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk konkret maupun dalam
bentuk abstrak (Taufan, 1998: 34). Sehingga peluang kewirausahaan dapat
diartikan kesempatan pasti yang bisa didapatkan seseorang atau lebih dengan
mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan berbagai kesempatan atau
peluang yang dengan segera diambil.
Peluang kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat dibagi
menjadi dua yakni peluang internal dan peluang eksternal. Peluang internal
merupakan peluang yang memang sudah ada dalam diri wirausaha sehingga menjadi
dasar untuk membaca keadaan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sedangkan
peluang eksternal merupakan peluang yang lahir dari proses pembacaan kondisi
atau respon seorang wirausaha atas situasi yang menurutnya berpotensi untuk
menjadi peluang (kesempatan pasti).
1.
Keterkaitan ide dan peluang
kewirausahaan
Seorang wirausaha dapat menambah
nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan wirausaha dicapai
apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-jasa inovasi sebagai alat
untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrument penting
untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan
menciptakan nilai tersendiri. Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak
perekonomian terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai secara
terus-menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua
tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya ia menjadi pengendali
usaha (business driven) (Suryana, 2003).
F. Sumber-sumber potensial peluang
Seorang wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus agar ide-ide yang
masih potensial dapat menjadi peluang bisnis yang riil. Proses penjaringan idea
atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan
ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah dalam
penjaringan (screening) ide dapat dilakukan sebagai berikut:
Menciptakan produk baru dan berbeda
Ketika ide dimunculkan secara nyata,
misalnya dalam bentuk barang atau jasa baru. Maka barang atau jasa baru
tersebut harus berbeda dengan barang atau jasa yang ada di pasar. Selain itu,
produk atau jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli atau
penggunanya. Agar lebih berguna, barang atau jasa itu harus bernilai bagi
konsumen baik pelanggan maupun konsumen potensial lainnya.
Mengamati pintu peluang
Hal ini berkaitan dengan
mengantisipasi pesaing di pasaran. Wirausaha harus mengamati potensi-potensi
yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi
pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing
dalam menanamkan modalnya (Suryana, 2003).
Dalam berwirausaha memang
membutuhkan keberanian dengan tidak takut pada kerugian. Akan tetapi,
mengantisipasi hal-hal yang menghambat suatu usaha sangat perlu dilakukan.
Caranya adalah dengan memunculkan beberapa kemungkinan pertanyaan terhadap
pesaing:
a) Pertanyaan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan pesaing dalam pengembangan produk, meliputi:
Bagaimana kemampuan teknik yang
dimiliki pesaing dalam pengembangan produk jika dibandingkan kemampuan teknik
yang kita miliki?
bagaimana track-record pesaing untuk mencapai sukses
dalam pengembangan produk?
b)
Pertanyaan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing tentang
kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki, meliputi:
Sejauh mana kemampuan dan kesediaan
pesaing untuk melakukan investasi dalam pengembangan produk baru dan produk
awal?
Keunggulan pasar apa yang dimiliki pesaing?
c) Pertanyaan untuk menentukan apakah
pintu peluang ada atau tidak, meliputi:
Sejauh mana kecepatan perusahaan
kita membawa produk ke pasar dapat mendahului pesaing?
Apakah perusahaan memiliki kekuatan yang cukup untuk menguasai
serangan pesaing?
Ada beberapa hal yang mampu menciptakan peluang, (Zimmerer, 1996:
87). yaitu:
a)
Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang
relative singkat.
b)
Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, pengunaan teknik
harus dipertimbangkan sebelumnya.
c)
Apabila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi
produknya.
d)
Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
e)
Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan
posisi pasarnya.
f)
Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk baru.
G. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis produk secaara lebih detail sangat diperlukan untuk
menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak.
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang
dikeluarkan untuk membuat produk lebih efisien daripada biaya yang dikeluarkan
oleh pesaing?
Menaksir produk awal.
Biaya awal yang diperlukan oleh
usaha baru sangat berkaitan dengan mengamati pintu peluang. Dari mana sumbernya
dan untuk apa dipergunakan? Berapa yang diperlukan untuk operasi, untuk
perluasan dan untuk biaya lainnya?
Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
Kita misalkan resiko teknik, resiko
finasial dan resiko pesaing. Resiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing
untuk mempertahankan posisinya dipasar. Sebagai seorang wirausaha yang handal,
harus memprediksi dengan menganalisa pesaing di pasar. Resiko teknik yakni
berhubungan dengan proses perkembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan
atau menyangkut suatu objek penentu apakah ide secara actual dapat
ditranformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan
kharakteristiknya. Resiko finansial adalah resiko yang timbul sebagai akibat
ketidakcukupan finansial baik baik dalam tahap pengembangan produk baru maupun
dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk mengundang biaya produk
baru.
Dalam hal resiko juga perlu di
analisa resiko dari usaha kita dengan adanya pesaing. Dari itu seorang
wirausaha perlu untuk memberikan pertanyaan tentang suatu kemungkinan, seperti:
Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk apa yang dikembangkan
pesaing?
Tingkat keberhasilan apa yang dicapai oleh pesaing?
Seberapa jauh dukungan keuangan
pesaing bagi perkembangan produk baru yang diperkenalkannya?
Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan
pesaing?
H.
Bekal pengetahuan dan
kompetensi kewirausahaan
Dalam survei yang dilakukan oleh
Lambing pada tahun 2000 bahwa kebanyakan responden yang menjadi wirausaha
berasal dari pengalaman sehingga ia memiliki jiwa dan watak kewirausahaan.
Sehingga watak dan jiwa kewirausahaan menjadi persyaratan utama untuk menjadi
wirausaha yang berhasil. Jiwa dan watak kewirausahaan sangat dipengaruhi oleh
keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Dan kompetensi itu juga dipengaruhi
oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seorang wirausaha adalah seorang
yang mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda atau kemampuan kreatif dan
inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam
kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),kemampuang untuk
mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif), kemauan dan kemampuan untuk
mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menangung
resiko (risk bearing), dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu
sumber daya. Kemampuan dan kemauan tersebut diperlukan terutama untuk:
a)
Menghasilkan produk atau jasa baru.
b)
Menghasilkan nilai tambah baru.
c)
Merintis usaha baru.
d)
Melakukan proses atau teknik baru
e)
Mengembangkan organisasi baru (Zimmener, 1993).
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Aktivitas bisnis sangat memerlukan orang-orang yang inovatif,
kreatif dan cepat tanggap terhadap setiap perubahan. Para peneliti telah
mengatakan bahwa kreativitas menyangkut keputusan-keputusan Anda tentang apa
yang Anda inginkan dan bagaimana Anda melakukannya dengan lebih baik. Jadi,
urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat hasil akhir yang
diharapkan, sehingga kita tidak perlu merasa sangat terbebani untuk menjadi
kreatif.
Para peneliti telah membedakan tipe kreativitas dalam kehidupan
sehari-hari,yaitu:
1.
Membuat atau menciptakan, yaitu proses membuat sesuatu dari
tidak ada menjadi ada.
2.
Mengombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling
berkaitan menjadi lebih bermanfaat.
3.
Memodifikasi sesuatu yang memang sudah ada. Proses ini menggunakan
berbagai cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu
menjadi lebih berguna bagi orang lain
Demikian kesimpulan yang dapat kami
uraikan. Inovatif dan kreatif adalah 2 hal penting yang menjadi penyeimbang
dalam rangka mengelola wirausaha secara berkesinambungan dan akan selalu
diterima dimasyarakat karena pembaharuan kreasi dan inovasi slalu dilakukan
demi kepuasan konsumen.