Monday, May 21, 2018

Kreativitas dan Ide Bisnis


KREATIVITAS DAN IDE BISNIS


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
2018
Nama Kelompok:
                                                                              1.      Abdul Hakim Ghani
                                                                              2.      Aula Rova
                                                                              3.      Arif Bangkit P
                                                                              4.      Martina Diyas
                                                                              5.      Fikru Rizal

KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “Kreativitas dan Ide Bisnis” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan . Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak  selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.



Jakarta, 17 September 2017
Penyusun









  

Daftar Isi


























BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar belakang

Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha menuntut wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas. Memasuki abad 21 sebagian besar “ futurist” menyebutkan bahwa perusahaan semakin lama cenderung semakin bertambah ramping. Itu dimaksudkan agar perusahaan dapat bekerja secara lebih efisien dan fleksibel, sehingga dapat mengikuti setiap boptimal. Terlebih lagi pada kondisi pasar yang terpilah-pilah menurut Alfin Tofler, pasar masal telah terpecah dan berubah menjadi pasar kecil menuntut berbagai spesialisasi model, warna, jenis produk, ukuran dan sebagainya.
 Menurut Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan mengemukakan bahwa tingkat persaingan perusahaan di abad 21 ini semakin ketat sejalan dengan diberlakukannya era perdangangan bebas seperti AFTA (Asian Free Trade Area), APEC (The Asia Pacific Economic Cooperation), NAFTA (North America Free Trade Asia) dan ditandatanganinya berbagai macam persetujuan bilateral maupun multibilateral yang pada intinya untuk mendukung persaingan bebas dalam perdagangan, seperti GATT (General Agreement on 120 Tariffs and Trade), Eropa Bersatu (European Union) dan sebagainya.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi era persaingan perdagangan bebas tersebut,wirausahawan harus mempunyai ide ataupun kreatifitas dalam mengembangkan usahanya. Agar tetap bersaing dengan wirausahawan yang lain di pasar Global.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah
Apa yang dimaksud dengan Kreativitas?
Apa yang dimaksud dengan ide/inovasi?
Apa saja hambatan-hambatan dalam berpikir kreativitas?
Apa saja yang membentuk dan mengembangkan kreativitas?
Apa saja hal yang meningkatakan inovasi?
Apa saja tahap proses-proses kreatif?
Ciri-ciri wirausaha kreatif
Peluang bisnis dan kretifitas

C. Tujuan

1.      Mengetahui apa itu kreativitas.
2.      Mengetahui apa itu inovaasi/ide.
3.      Mengetahui hambatan-hambatan dalam berpikir kreatif.
4.      Mengetahui hal yang mengembangkan kreativitas.
5.      Mengetahui hal yang meningkatkan inovasi/ide.
6.      Mengetahui tahap proses-proses kreatif
7.      Mengetahui ciri-ciri wirausaha kreatif.
8.      Mengetahui peluang bisnis dan kreatif








BAB II

PEMBAHASAN

A.     Pengertian Kreativitas Wirausaha

Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir kreatif. 
Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta. Menurut Zimmer kretivitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing).
Santrock (2008:366) kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problemSelain itu Samsunuwiyati (2010:175)  berpendapat bahwa kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi-dimensional, sehingga sulit didefinisikan secara operasional.
Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:18) mengemukakan kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.
Yatim Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Definisi lain menurut Moreno (dalam Yatim Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi oranglain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan baru dengan siswa/orang lain.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha.
2. Sumber Kreativitas
Dalam konteks manajemen, peran fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem. Aspek penting dalam kreativitas adalah proses dan manusia. Prosesberorientasi pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusiamerupakan sumber daya yang menetukan solusi. Proses tetap sama namun pendekatan yang digunakan dapat bervariasi misalnya, pada suatu problem mereka mengadaptasikan suatu solusi, tetapi pada kesempatan yang berbeda mereka menerapkan solusi inovasi.
a. Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.
b. Sifat Proses kreatif
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan proses kreatif . Ada tiga tahap dalam proses kreatif yaitu Absortive, Retentive dan reasonin.
Proses kreatif dan inovatif hanya di lakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu orang yang percaya diri (yakin, optimis, dan penuh komitmen) berinisiatif (energi dan percaya diri), memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan kedepan), memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani
mengambil resiko dengan penuh perhitungan (karena itu suka tantangan).
Tentang Model Analisis Diri WirausahaTelah di kemukakan di atas bahwa wirausaha adalah inovator dalam mengkombinasiakan sumber-sumber bahan baru, produksi yang baru akses
pasaran dan pangsa pasar yang baru. Perilaku tersebut di pengaruhi oleh nilai-nilai kepribadian wirausaha yaitu nilai-nilai kebernian dalam menghadapi resiko, sikap positif dan optimis keberanian mandiri dan memimpin dan kemauan belajar dari pengalaman.


B.     Inovasi Wirausaha

Inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Druckermengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. 
Proses inovasi dimulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi obyek.  Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator harus melihat bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhana dan terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat. Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran.
Inovasi terdiri menjadi 4 jenis, antara lain:
        1.       Penemuan
Yaitu kreasi suatu produk, jasa atau proses baru yang sebelumnya belum pernah ada.
       2.       Pengembangan
Pengembangan suatu produk ,jasa atau proses yang telah ada. Dalam konsep ini menjadi aplikasi yang sudah ada berbeda.
      3.       Duplikasi
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Walaupun duplikasi ini sudah ada bukan berarti meniru  namun menambah kreatif agar menjadi menarik dan dapat memenangkan persaingan.
     4.       Sintesis
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.

Cara mengembangkan kreativitas dan inovatif
        1.       Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan baru dan berbeda antara objek,proses,bahan,teknologi dan orang. Untuk membantu kreatifitas, kita dapat melakukan cara pandang kita terhadap hubungan kita dengan lingkungan alam sekitar. Orang yang kreatif akan memiliki hubungan intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru.   

   
       2.       Mengembangkan perspektif fungsional
Seorang yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menyelesaikan tugasnya.
      3.       Gunakan akal
Untuk dapat melakukan kreativitas agar dapat berimajinasi  maka gunakan otak bagian kanan , sedangkan otak bagian kiri digunakan untuk bekerja. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita ingin lebih kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut.
      4.       Hapus perasaan ragu-ragu
Untuk menjadi seorang yang kreatif dalam berwirausaha maka kita harus selalu berfikir positif agar dapat menjadi orang yang sukses.
Masalah yang ada dalam kreatifitas dan inovatif kewirausahaan, contohnya kita seorang penguasaha yang memiliki usaha dalam bidang kuliner. Karena usaha ini merupakan usaha yang paling diminati dan dicari oleh banyak orang.  Kita hidup di Jawa, melihat usaha ini bejalan dengan lancar maka banyak orang yang iri akan kesuksesannya. Maka orang meniru dengan cara membuat usaha yang sama membuka rumah makan dengan menu yang sama, harga nya di murahkan. Seiring waktu berjalan rumah makan ini ramai, namun pemiliknya itu bukan dari orang yang berjiwa pembisnis, ia tidak memikirkan harga yang digunakan untuk membeli bahan-bahan, tidak mengolah pemasukan dengan baik. Lama kelamaan pemilik RM inii bangkrut dan semua harta bendanya habis untuk membayar utang.
Pemecahan dari masalah ini yaitu, kalo kita ingin menjadi orang yang berwirausahawan maka kita harus memiliki sikap yang kreatif jangan meniru orang yang sudah sukses. Seperti contoh ciptakan hal-hal baru yang sebelumya belum ada di dunia ini, yang menurut orang lain itu aneh, kalo kita pintar menciptakan maka hal aneh itu akan menjadi pundi-pundi uang bagi kita. Misalnya kita membuat ide baru yaitu masker yang terbuat dari bawang putih. Untuk meyakinkan orang agar mau memakai produk ini maka kita harus menunjukkan hasil dari orang lain yang sudah mencoba masker tersebut. Selain itu sertakan juga pengarahan terhadap orang yang akan memulai usaha bisnis.
Masalah yang kedua banyaknya orang yang mencoba bisnis ini, yaitu online shop. Bisnis ini mempersempit pasar target.
Solusinya yaitu lakukanlah dengan harga, apabila produk yang dijual memiliki kesamaan dengan online shop lainnya, maka untuk menarik konsumen turunkanlah sedikit harganya dan apabila kualitas barang itu bagus maka naikkanlah sedikit. Namun kalau cara itu tidak berhasil lakukanlah dengan memberi sayembara “beli 2 gratis 1” itu akan menarik konsumen, apalagi para perempuan.  Namun yang lebih kreatif lagi yaitu jualan dengan cara online bukan Cuma baju, celana, topi, tas. Melainkan jual barang lainnya atau jual makanan yang dapat disajikan secara instan.



C.     Hambatan dan Teknik Meningkatkan Kreativitas

dalam proses kreativitas terdapat hal-hal yang menghambat ataupun mendukung dalam diri seseorang.
1.      Hambatan kreativitas
Secara rinci, hambatan-hambatan kreativitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
               a)      Hambatan psikologis
Hambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas dalam mengeksploitasi dan mengubah gagasan, mengalami halangan dalam mengekspresikan kemampuan konseptual, dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik.
             b)     Hambatan budaya
Hambatan dalam hal budaya adalah adanya keseragaman berpikir atau “pemujaan” terhadap cara berpikir logis dan rasional. Hal ini akan menghambat penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan perasaan.
            c)      Hambatan lingkungan
Lingkungan sosial seperti sekolah, dimana guru-guru sangat khawatir untuk mencoba gagasan baru, akan menghambat kreativitas. Lingkongan fisik misalnya tata letak ruang kerja dapat diatur sedemikian rupa agar dapat mendukung suasana kerja yang produktif dan kreatif.
             d)     Hambatan bahasa berpikir
Kemampuan untuk memilih bahasa berpikir yang paling tepat untuk memecahkan masalah akan dapat menghasilkan pemecahan masalah yang amat kreatif.
          e)      Hambatan keterpakuan fungsional
Hambatan ini bersumber pada kebiasaan kita untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara
         f)       Hambatan kebiasaan memandang
Kebiasaan memandang suatu benda atau alat adalah suatu penghambat kreativitas.



Teknik meningkatkan kreativitas
Cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan masalah :
a)      Perumusan masalah secara kreatif
Adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perum     usan masalah yang sudah jelas. Dengan berpikir secara divergen dan bukan convergen dengan melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda agar memperoleh kemungkinan baru.
b)     Bertanya dan bertanya
Jadi untuk membangkitkan kembali sikap bertanya adalah dengan melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan salah satu karena pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita bodoh.
c)      Curah gagasan
Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks oleh kelompok yang terdiri atas dua sampai tujuh orang.
d)     Orang aneh
Maksudnya adalah memasukkan orang lain yang tidak begitu tahu tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya. Kehadiran orang aneh ini dapat memperluas kreativitas, karena ia akan memberikan perspektif dari sudut pandang yang unik atau tidak lazim.
e)      Iklim kreatif
Pedoman utamanya adalah menciptakan suasana yang kondusif. Ini berati harus membuang semua hambatan terjadinya kreativitas, sekaligus menciptakan lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang kondusif untuk kreatif.
Langkah Berfikir Kreatif dalam Kewirausahaan 


1 Persiapan (Preparation)
Persiapan menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif, dilakukan dalam bentuk formal, pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya. Zimmerer mengemukakan tujuh langkah untuk memperbaiki pikiran kita agar dapat berpikir kreatif yaitu :
       1)      Hindari sikap untuk tidak belajar. Dalam setiap situasi selalu ada peluang untuk dapat dipelajari.
      2)      Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari keahlian yang kita miliki karena bidang lain tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan sebagai peluang inovasi.
     3)      Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
     4)      Himpun artikel-artikel yang penting.
     5)      Temui profesional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka memecahkan  persoalan.
    6)      Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain.
    7)      Kembangkan keterampilan menyimak gagasan orang lain.
2. Penyelidikan (Investigation)
Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman mendalam tentang masalah atau keputusan. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide baru tentang suatu bidang, seseorang pertam-tama harus mempelajari masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya.
3. Transformasi (Transformation)
Tahap tranformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di antara informasi yang terkumpul. Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang ada tentang infomasi yang terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan dua tipe berpikir, yaitu berpikir konvergen dan divergen. Berpikir konvergen adalah kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan diantara beragam data dan kejadian. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan melihat perbedaan antara data dan kejadian yang beraneka ragam.
4. Penetasan (Incubation)
Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan informasi.


5. Penerangan (Illumination)
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap sebelumnya muncul secara bersama dan menghasilkan ide-ide kreatif serta inovatif.
6. Pengujian (Verification)
Pengujian menyangkut validasi keakuratan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, pembangunan proyek percobaan, pembangunan prototipe dan aktifitas lain yang dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang akan diimplementasikan.
7. Implementasi (Implementation)
Implementasi adalah transformasi ide ke dalam praktik bisnis. Zimmerer mengemukakan beberapa kaidah atau kebiasaan kewirausahaan yaitu :
       a.       Create, innovate, and activate yaitu ciptakan, temukan dan aktifkan. Wirausaha selalu memimpikan ide-ide baru dan bertanya “apa mungkin” atau “mengapa tidak” dan menggunakan inovasinya dalam kegiatan praktis.
      b.      Always be on the look out for the new opportunities, yaitu selalu mencari peluang baru. Wirausaha harus selalu usaha mencari peluang atau menemukan cara baru untuk menciptakan peluang.
      c.       Keep it simple, yaitu berpikir sederhana. Wirausaha selalu mengharapkan umpan balik dengan mungkin dan berusaha dengan cara yang tidak rumit.
      d.      Try it, fix it, do it, yaitu selalu mencoba, memperbaiki dan melakukannya. Wirausaha berorientasi pada tindakan. Bila ada ide, wirausaha akan segera mengerjakannya.
      e.       Shoot for the top, yaitu selalu mengejar yang terbaik, terunggul, dan ingin cepat mencapai sasaran. Wirausaha tidak pernah segan, mereka selalu bermimpi besar. Meskipun tidak selalu benar, mimpi besar adalah sumber penting untuk inovasi dan visi.
f.       Don’t be ashamed to start small, yaitu jangan malu untuk memulai dari hal-hal yang kecil. Banyak perusahaan besar yang berhasil karena dimulai dari usaha kecil.
      g.      Don’t fear failure : learn form it, yaitu jangan takut gagal, belajarlah dari kegagalan. Wirausaha harus tahu bahwa inovasi terbesar berasal dari kegagalan.
      h.      Never give up, yaitu tidak pernah menyerah atau berhenti karena wirausaha bukan orang yang mudah menyerah.
i.        Go for it, yaitu berusaha untuk terus mengejar apa yang diinginkan. Orang yang pantang menyerah selalu mengejar apa yang belum dicapainya.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan ekonomi global, menurut Zimmerer (1996: 53), kreativitas tidak hanya penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif, akan tetapi juga sangat penting bagi kelangsungan  perusahaan .zurvive). Artinya, dalam menghadapi tantangan global, diperlukan sumber daya manusia kreatif dan inovatif atau berjiwa kewirausahaan. Wirausahalah yang bisa menciptakan nilai tambah dan keunggulan. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui kreativitas dan inovasi, atau  "thinking new thing and doing new thing or create the new and different."

D.    Berikut ini ciri-ciri wirausaha yang kreatif :



1. Pandai berfikir, seorang wirausahawan harus pandai dalam berfikirnya. karna ia akan memikirkan sesuatu yang memunculkan ide yang menarik bagi para pelanggannya.


2. Berani ambil resiko,seorang wirausahawan harus berani mengambil resiko apapun yang terjadi. entah usahanya gagal atau tidak,akan tetapi ia sudah mencoba berusaha.

3. Mempunyai jiwa kepemimpinan,seorang wirausahawan harus mempunyai sifat sebagai pemimpin agar bisa memotivasi orang-orang disekitarnya. seorang pemimpin lebih baik tidak diukur dari berapa banyak pengikut atau pegawainya, tetapi kualitas orang-orang yang mengikutinya serta berapa banyak pemimpin baru disekelilingnya.

4. Cepat dan tanggap dalam menyelesaikan masalah,jika seorang wirausahawan terkena masalah maka sebaiknya ia memikirkan dahulu bagaimana cara memutuskannya dan mengambil resiko dengan benar, dan jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan.


5. Memiliki pandangan yang positif terhadap dirinya sendiri , seorang wirausahawan harus mempunyai sikap yang positif terhadap dirinya sendiri supaya ia tidak memikirkan hal jelek kepada dirinya sendiri. dan seorang wirausahawan harus mempunyai sikap percaya diri.

6. Memikirkan sesuatu yang tidak menimbulkan kebosanan, biasanya seorang konsumen akan merasa bosan apabila produk yang ia beli tidak ada perubahan maka dari itu seorang wirausahawan harus berfikir keras gimana caranya agar konsumen tidak merasa bosan.

7. Selalu termotivasi oleh keadaan di sekitarnya, seorang konsumen harus termotivasi dengan yang ada disekitarnya karna itu akan menimbulkan dorongan kepadanya untuk melakukan usahanya agar lebih baik lagi.

E.     Pengertian peluang kewirausahaan

Peluang menurut kamus besar bahasa Indonesia kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk konkret maupun dalam bentuk abstrak (Taufan, 1998: 34). Sehingga peluang kewirausahaan dapat diartikan kesempatan pasti yang bisa didapatkan seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan berbagai kesempatan atau peluang yang dengan segera diambil.
Peluang kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat dibagi menjadi dua yakni peluang internal dan peluang eksternal. Peluang internal merupakan peluang yang memang sudah ada dalam diri wirausaha sehingga menjadi dasar untuk membaca keadaan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sedangkan peluang eksternal merupakan peluang yang lahir dari proses pembacaan kondisi atau respon seorang wirausaha atas situasi yang menurutnya berpotensi untuk menjadi peluang (kesempatan pasti).


1.      Keterkaitan ide dan peluang kewirausahaan
Seorang wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai tersendiri. Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai secara terus-menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya ia menjadi pengendali usaha (business driven) (Suryana, 2003).

F.      Sumber-sumber potensial peluang

Seorang wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus agar ide-ide yang masih potensial dapat menjadi peluang bisnis yang riil. Proses penjaringan idea atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan (screening) ide dapat dilakukan sebagai berikut:
Menciptakan produk baru dan berbeda
Ketika ide dimunculkan secara nyata, misalnya dalam bentuk barang atau jasa baru. Maka barang atau jasa baru tersebut harus berbeda dengan barang atau jasa yang ada di pasar. Selain itu, produk atau jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli atau penggunanya. Agar lebih berguna, barang atau jasa itu harus bernilai bagi konsumen baik pelanggan maupun konsumen potensial lainnya.
Mengamati pintu peluang
Hal ini berkaitan dengan mengantisipasi pesaing di pasaran. Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modalnya (Suryana, 2003).
Dalam berwirausaha memang membutuhkan keberanian dengan tidak takut pada kerugian. Akan tetapi, mengantisipasi hal-hal yang menghambat suatu usaha sangat perlu dilakukan. Caranya adalah dengan memunculkan beberapa kemungkinan pertanyaan terhadap pesaing:
a)      Pertanyaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam pengembangan produk, meliputi:
Bagaimana kemampuan teknik yang dimiliki pesaing dalam pengembangan produk jika dibandingkan kemampuan teknik yang kita miliki?
bagaimana track-record pesaing untuk mencapai sukses dalam pengembangan produk?
b)      Pertanyaan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing tentang kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki, meliputi:
Sejauh mana kemampuan dan kesediaan pesaing untuk melakukan investasi dalam pengembangan produk baru dan produk awal?
Keunggulan pasar apa yang dimiliki pesaing?
c)      Pertanyaan untuk menentukan apakah pintu peluang ada atau tidak, meliputi:
Sejauh mana kecepatan perusahaan kita membawa produk ke pasar dapat mendahului pesaing?
Apakah perusahaan memiliki kekuatan yang cukup untuk menguasai serangan pesaing?
Ada beberapa hal yang mampu menciptakan peluang, (Zimmerer, 1996: 87). yaitu:
       a)      Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat.
    b)      Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, pengunaan teknik harus dipertimbangkan sebelumnya.
       c)      Apabila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya.
       d)     Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
       e)      Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya.
       f)       Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk baru.

G.     Analisis produk dan proses produksi secara mendalam

Analisis produk secaara lebih detail sangat diperlukan untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk lebih efisien daripada biaya yang dikeluarkan oleh pesaing?
Menaksir produk awal.
Biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru sangat berkaitan dengan mengamati pintu peluang. Dari mana sumbernya dan untuk apa dipergunakan? Berapa yang diperlukan untuk operasi, untuk perluasan dan untuk biaya lainnya?
Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
Kita misalkan resiko teknik, resiko finasial dan resiko pesaing. Resiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya dipasar. Sebagai seorang wirausaha yang handal, harus memprediksi dengan menganalisa pesaing di pasar. Resiko teknik yakni berhubungan dengan proses perkembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan atau menyangkut suatu objek penentu apakah ide secara actual dapat ditranformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan kharakteristiknya. Resiko finansial adalah resiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial baik baik dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk mengundang biaya produk baru.
Dalam hal resiko juga perlu di analisa resiko dari usaha kita dengan adanya pesaing. Dari itu seorang wirausaha perlu untuk memberikan pertanyaan tentang suatu kemungkinan, seperti:
Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk apa yang dikembangkan pesaing?
Tingkat keberhasilan apa yang dicapai oleh pesaing?
Seberapa jauh dukungan keuangan pesaing bagi perkembangan produk baru yang diperkenalkannya?
Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan pesaing?

 

H.     Bekal pengetahuan dan kompetensi kewirausahaan

Dalam survei yang dilakukan oleh Lambing pada tahun 2000 bahwa kebanyakan responden yang menjadi wirausaha berasal dari pengalaman sehingga ia memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Sehingga watak dan jiwa kewirausahaan menjadi persyaratan utama untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Jiwa dan watak kewirausahaan sangat dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Dan kompetensi itu juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seorang wirausaha adalah seorang yang mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),kemampuang untuk mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menangung resiko (risk bearing), dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemampuan dan kemauan tersebut diperlukan terutama untuk:
       a)      Menghasilkan produk atau jasa baru.
       b)      Menghasilkan nilai tambah baru.
       c)      Merintis usaha baru.
      d)     Melakukan proses atau teknik baru
      e)      Mengembangkan organisasi baru (Zimmener, 1993).














BAB III

Penutup

A.    Kesimpulan


Aktivitas bisnis sangat memerlukan orang-orang yang inovatif, kreatif dan cepat tanggap terhadap setiap perubahan. Para peneliti telah mengatakan bahwa kreativitas menyangkut keputusan-keputusan Anda tentang apa yang Anda inginkan dan bagaimana Anda melakukannya dengan lebih baik. Jadi, urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat hasil akhir yang diharapkan, sehingga kita tidak perlu merasa sangat terbebani untuk menjadi kreatif.
Para peneliti telah membedakan tipe kreativitas dalam kehidupan sehari-hari,yaitu:
       1.      Membuat  atau menciptakan, yaitu proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.
    2.      Mengombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berkaitan menjadi lebih bermanfaat.
    3.      Memodifikasi sesuatu yang memang sudah ada. Proses ini menggunakan berbagai cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi lebih berguna bagi orang lain
Demikian kesimpulan yang dapat kami uraikan. Inovatif dan kreatif adalah 2 hal penting yang menjadi penyeimbang dalam rangka mengelola wirausaha secara berkesinambungan dan akan selalu diterima dimasyarakat karena pembaharuan kreasi dan inovasi slalu dilakukan demi kepuasan konsumen.